Jumat, 03 April 2015

Jin 'HAFFAF' Pengoplos Miras

     Korban tewas akibat minuman keras (miras) oplosan terus berjatuhan.Namun hal itu sama sekali tidak membuatjer.Disaat teman-temannya tergeletak merenggang nywa,di tempat lain pesta miras oplosan tetap berlangsung dengan meriah. Benarkah sebagian pemuda kita sudah dikuasai jinHaffa- jin penggoda manusia untuk mabuk-mabukan sehingga melupakan kewajibannya ?



   Menurut ustadz Jamahari, kebiasaan minum-minuman keras sudah ada sejak jaman dulu. Miras atau dalam bahasa arab di sebur khamr ,dipakai untuk membuat orang hilang kesadaran (trance) sehinggamelupakan jati dirinya sebagai manusia.

   "Orang yang mabuk, pasti lupa dirinya. Dia bahkan bisa melakukan tindakan yang sangat konyol seperti telanjang atau berkelahi dengan temannya sendiri. Jin Haffaf sangat menyukai tingkah laku manusia semacam itu. Sudah menjadi tugas dia untuk mendorong manusia minum khamr. Semakin banyak manusia yang terjerumus, melupakan shalat dan kewajiban lainnya sebagai makhluk mulia, semakin senang pun jin Haffaf," tutur Ustadz Jamhari yang tinggal di bekasi ini.

   Melihat fenomena belakangan ini dimana semakin banyak saja pemuda-pemuda di berbagai daerah terlibat pesta miras oplosan, maka hal itu menurut Ustadz Jamhari, satu bukti jika para pemuda kita sudah di kuasai oleh Jin Haffaf.seseorang yang sudah di kuasai oleh Jin Haffaf selalu menuntut untuk di beri miras, tidak peduli jenis dan bahan yang di buatnya.
  "Asal bisa di buat mabok, maka dia akan meminumnya. Padahal dia tahu miras itu mungkin saja menjadi minuman terakhir sebelum maut menjemput. Tapi dia tetap tidak peduli karena jiwanya sudah di kuasai Jin Haffaf" tegas Ustadz Jamhari.

  Untuk menyadarkan orang yang sudah di kuasai Jin Haffaf juga tidak gampang. Sebab biasanya mereka akan membentuk grup atau komunitas yang saling melindungi. Tingkah mereka juga menjadi beringas sehingga tetangga atau teman yang tidak dalam pengaruh Jin Haffaf takut untuk menegurnya.
  "Biasanya mereka berkelompok.Mereka iuran atau sum-suman untuk membeli miras. Kalau sudah masuk dalam kelompok itu, maka akan sangat sulit untuk di sadarkan. Mereka lebih percaya miras daripada guru ngajinya, apalagi orangtuanya,"keluh Ustadz Jamhari.

   Seperti diketahui, ratusan orang menjadi korban miras oplosan di kabupaten Sumedang, Jawa barat. Mirisnya, terdapat dua anak di bawah umur yakni T (12) dan S (11), warga Pasangrahan Baru. Bukan hanya anak-anak, ada jugaorang berusia lanjut yang ikut menjadi korban miras oplosan yaitu Bohom (62), warga Tanjungsari.
  Sampai akhir pekan lalu, jumlah korban miras oplosan yang di larikan ke RSUD Sumedang mencapai 101orang. Dari jumlah itu, 10 di antaranya meninggal dunia sementara beberapa orang lain dalam kondisi sekarat.




#Sumber : Misteri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar